Sabtu, 26 Maret 2011

Olahraga Mampu Memicu Alergi?


Tentu kita sering melihat banyak orang yang gemar melakukan olah raga, karena hal ini memang mampu membuat tubuh kita terasa sehat. Namun, tidak semua orang dapat merasakan manfaat kesehatan dibalik olahraga, karena untuk beberapa orang, hal ini justru dapat berbalik menjadi pemicu alergi. Berikut merupakan keterangan tentang alergi dari olahraga untuk beberapa orang tersebut dan bagaimanba cara mengatasinya.
Jika mengalami gejala alergi seperti ruam kulit atau gatal saat berolahraga, Anda mungkin menderita kondisi yang disebut exercise urticaria. Gejala ini bisa berkembang selama atau setelah olahraga dan meninggalkan tanda-tanda seperti gundukan datar atau bekas pada kulit, bintik-bintik merah atau lecet.
Alergi karena olahraga dapat terjadi akibat adanya peningkatan histamin selama latihan. Histamin adalah bahan kimia yang dilepaskan dalam tubuh sebagai bagian dari suatu reaksi alergi.
Pelebaran kapiler darah dan kebocoran cairan ke dalam dermis kulit juga memainkan peran.
Selain ruam dan gatal, alergi olahraga juga menyebabkan gejala seperti dilansir Livestrong, Kamis (3/3/2011), yaitu:
-Kemerahan pada kulit
-Kram perut
-Sakit kepala
-Pembengkakan di lidah, wajah dan tangan

Dalam keadaan langka, alergi olahraga berat dapat menyebabkan anaphylaxis (reaksi hipersensitif yang sangat jarang) yang dapat menyebabkan penyempitan tenggorokan dan gejala seperti tersedak, mengi, mual dan gangguan gastro intestinal (saluran cerna).
Beberapa orang juga mengembangkan alergi yang disebabkan oleh olahraga jika makan makanan tertentu sebelum latihan seperti alkohol, keju, makanan laut atau tomat.
Untuk mencegah terjadinya alergi saat atau setelah olahraga, sebaiknya penderita exercise urticaria melakukan olahraga 4 sampai 6 jam setelah makan.
Selain itu, hindari menggunakan obat anti-inflamasi non-steroid atau aspirin sebelum latihan, karena obat ini yang paling sering dikaitkan dengan exercise urticaria.
Penderita anaphylaxis juga jangan berolahraga saat periode menstruasi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Family Physician, hindari latihan yang lebih mungkin menyebabkan reaksi alergi misalnya, menari, jogging, berjalan, ski, dan bola voli yang sering terkait dengan anaphylaxis.
Setelah Anda mulai mengalami gejala, perlambat kecepatan atau beristirahat selama sekitar 5 sampai 10 menit agar gejala alergi tidak semakin parah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar